Kamis, 25 Juni 2015

Dobel Bayar

Assalamu'alaykum warohmatullahi wa barokatuh

Baru-baru ini saya mendapat pengalaman baru. Terkait transaksi uang.

Awal ceritanya adalah ketika saya dan suami dalam perjalanan pulang dari kantor. Kami mampir ke Farmers Market untuk membeli beberapa kebutuhan rumah. Sekalian lewat ceritanya karena pasti kami lewat FM kalo lagi pulang.

Beberapa kali kami pernah ke situ, kadang-kadang aja (kalau sering ga mampu, Bu). Dan biasanya saya selalu bayar dengan uang tunai. Tapi, pas hari itu, 25 Mei 2015 pas banget uang di dompet ga cukup...keki dong, masa ga jadi beli padahal udah sampe di kasir. Ke ATM? Repot... Tapi tenang saja, sekarang kan lagi zaman kartu. Semua pakai kartu. Dan ATM adalah kartu pamungkas saya. Debit sajalah... Kartu kredit? Saya tak punya dan belum berminat punya.

Lanjut punya cerita, kartu yang saya keluarkan waktu itu adalah kartu BRI. Digeseklah oleh kasirnya. Proses proses proses, kemudian kasir bilang kalau transaksi gagal. Ya sudah, ganti kartu jadinya. Kemudian saya keluarkan kartu ATM BSM. Jumlah belanja saya waktu itu Rp273.902. Gaya banget ya belanja segitu pake acara gesek kartu wekekekeke. Untung masih ada saldo segitu di rekening di akhir bulan yang cekak. Alhamdulillah transaksi terbaca berhasil. Pulang deh ke rumah dengan tenang.

Tapi semua berubah ketika negara api menyerang....

Saya bersyukur punya kebiasaan mencetak saldo terakhir buku tabungan setiap awal bulan alias pas gajian. Ketika cetak buku tabungan BRI, saya lihat saldo saya terpotong sebesar Rp273.902 sedangkan di bulan Mei, saya ga lakukan transaksi sebesar itu, kecuali untuk belanja di FM. Saya coba cek struk belanja di FM dan benar nilainya segitu.

Wah, saya mulai berpikir bagaimana caranya mengembalikan uang yang terdebit dari tabungan BRI saya. Saya mulai melanglang buana dengan bayangan saya protes ke FM. Kata-kata apa yang harus saya ucapkan. Siapa yang harus saya complain. Wah pokoknya seru lah imajinasi saya.

Tapi, harus ingat juga, hadapi semua dengan kepala dingin. Malu dong kalo ujug-ujug langsung protes, eh ternyata kita yang salah paham. Jadi, saya putuskan untuk memperjelas dulu bahwa saya memang dobel bayar. Akhirnya, saya ke BSM untuk cetak buku tabungan dan rekening koran. Supaya benar-benar yakin angka-angka itu memang mendebit di rekening BSM saya. Tapi butuh perjuangan banget antre di sini. Banyak nasabah yang mau mengurus pelunasan biaya haji di CS. Dilalahnya, cetak rekening koran juga di CS. Antrelah saya.... #fiuh

Setelah nunggu lumayan lama, sekitar 1,5 jam, akhirnya saya dilayani. Awalnya saya minta rekening koran dicetak dulu tanpa menceritakan masalah yang saya hadapi. Kan mau lihat dulu, di tanggal yang sama ada transaksi sebesar nilai yang sama juga dengan BRI. Setelah benar adanya, akhirnya saya baru cerita ke CS BSM apa yang telah terjadi malam itu di FM.

Alhamdulillah, CSnya mau bantu. Kemungkinan yang terjadi waktu di FM adalah transaksi kartu BRI saya time out. Jangan tanya apa maksudnya ya. Saya ga ngerti. Kemudian, saya diminta untuk mengisi formulir pengaduan saat itu juga, 05 Juni 2015.

Setelah itu, saya diminta juga melaporkan ke BRI tentang kejadian ini. Nanti supaya BSM bisa cross check dengan BRI intinya. Saya dijanjikan waktu beberapa hari (berapa hari tepatnya saya lupa, kurang lebih 7-10 hari kalau ga salah). Dari sana saya sudah tenang. CS BSM bilang, saya ga perlu ke FM. Alhamdulillah, ga jadi malu ngomel-ngomel di tempat belanja. Karena saya lapor ke BSM pas hari Jum'at dan laporan saya baru kelar jam 3 sore, saya jadi memutuskan ke BRI hari Senin saja. Lumayan capek rasanya.

-hari Sabtu dan Minggu dilalui dengan bahagia bersama suami tercinta-

Tiba di hari Senin, 08 Juni 2015, sekitar jam 9 pagi saya ke BRI. Langkahnya sama, saya minta cetak rekening koran ke CS (buku tabungan sudah saya cetak awal bulan). Setelah saya mendapat rekening koran dan Rp273.902 itu leyeh-leyeh di sana, saya ceritakan apa yang terjadi. Saya juga disodorkan formulir pengaduan. Intinya, langkah-langkahnya sama saja dengan sewaktu saya di BSM. Saya dijanjikan waktu proses selama 21 hari yang kalau hari yang dimaksud adalah hari kerja, itu artinya pengaduan saya diproses selama 1 bulan sodara.... 2x dari BSM. Agak kaget saya dengar lamanya waktu yang dibutuhkan. Oh iya, cetak rekening koran di BRI dikenakan biaya Rp5.000 sedangkan di BSM gratis.  Ya sudah, saya pulang saja. Tinggal tunggu hasil kerja mereka. Selesai.

Kenapa saya mau uang itu kembali? Nilai uangnya mungkin ga sampai berjuta-juta tapi bagi saya nilai segitu lumayan. Bisa digunakan untuk keperluan yang lain. Setidaknya, saya bisa mendapatkan 2x barang belanjaan saya waktu itu.

Tunggu punya tunggu, tanggal 19 Juni 2015, saya mendapat SMS dari BRI yang berbunyi:
"Yth. Nasabah BRI kami informasikan pengaduan Bp/Ibu terhadap transaksi yg gagal telah diselesaikan, & uang telah dikembalikan ke rekening Bp/Ibu. Terimakasih"

Alhamdulillah.... rasanya lega deh dapat SMS itu. Eits, jangan senang dulu, masih ada satu langkah lagi yang harus saya lakukan. Apa itu? Mencetak buku tabungan saya kembali. Melihat Rp273.902 berada di sisi kredit. Itu baru namanya balance.... hehehehehe

Kamis, 25 Juni 2015, saya ke BRI untuk cek buku tabungan apakah benar sudah dikreditkan kembali. Hasilnya adalah Rp273.902 sudah terkredit kembali. Alhamdulillah.... case closed...

Tulisan ini untuk berbagi pengalaman, semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar