Tampilkan postingan dengan label Zeni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Zeni. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Juni 2015

SAH

Assalamu'alaykum wrwb...


Maafkan saya yang lama ga muncul. Blogku ga kerawat, pemiliknya sibuk sama urusan lain. Buat yang nyariin saya, ini saya datang lagi. *siapa yang nyariin... eh, ga ada ya? :p
Udah lama banget kayanya ga lanjutin ngepost. Sebelum betul-betul lupa, sebaiknya aku langsung post aja bagaimana pernikahanku. Nyerah deh kalau mau dijelasin rinci bagaimana persiapannya *siapa juga yang nyuruh...

Enaknya mulai dari mana ya....

1. Gedung
Ga usah terlalu banyak direview ya kalo yang ini. Graha Zeni ini tergolong besar menurutku gedungnya. Bedanya dengan gedung lain adalah, dia bentuknya memanjang sedangkan kebanyakan gedung berbentuk persegi atau melebar. Aku bersyukur sekali Allah SWT memudahkan kami mengurus pernikahan ini. Di antara semua calon pengantin riweuh urusan gedung, alhamdulillah kami dimudahkan. Cari gedung hanya butuh 1 hari saja, ga perlu DP dari 1 tahun sebelumnya. Benar-benar bersyukur.... Secara keseluruhan, aku suka Graha Zeni tapi mungkin karena gedung udah lama, menurutku lantainya perlu direnovasi atau dirawat biar lebih kinclong. Menurutku akan kelihatan lebih wow... Atau sekalian lantainya diganti dengan ukuran yang lebih besar ya biar kelihatan lebih greget. *maunya ngatur, peace ah..

panjangnya Graha Zeni, love it!!!

masjid Graha Zeni (Masjid Benteng At-Taqwa)


2. Dekorasi
Dekorasi aku ambil paketan Chikal. Kru Chikal bisa diajak diskusi masalah dekorasi tapi ya harus melihat kondisi/kemampuan mereka untuk memenuhinya. Aku beberapa kali fiksasi segala sesuatu ke Chikal. Bukan cuma urusan dekorasi, tapi juga urusan menu, kostum, rias, dll. Jujur, aku tetep merasa kurang puas dengan dekorasi di pernikahanku. Dekorasi di pernikahanku ga jelek tapi ini sebagai masukan supaya bisa lebih baik lagi.

a. Dekorasi kanopi selamat datang
Karena undanganku bengkak dari 500 jadi 700, akhirnya aku coba nego ke Chikal untuk bonus-bonus yang bisa kudapat. Aku sih ngerasa ga bawel-bawel amat lah sebagai pelanggan (perasaan loh ya...). Aku sama sekali ga nawar harga ke Chikal. Akhirnya aku coba tawar untuk service yang kumau. Desain kanopi selamat datang yang kumau awalnya seperti ini (sebelumnya aku mohon maaf tidak menampilkan link dari mana aku dapat gambar-gambar referensi karena aku carinya di google jadi maaf ya kalo ada gambar dari blog-blog atau website yang kupajang di sini)
desain yang aku mau, warna menyesuaikan temaku
dan yang kudapat seperti ini

See??? ga ada rangkaian bunga di salah satu sisi kanopi. Menurutku kurang gressssss gitu.... dan bunga gantungnya juga beda! Aku cuma berharap bentuk kanopi selamat datangku persis dengan yang aku request tapi kenyataannya beda. Ga tau kenapa...



b. Standing Lamp
Aku terinspirasi dari dekorasi waktu menyusup ke Graha Zeni di post ini. Standing lamp-nya semarak banget karena ada lampu-lampu (seakan-akan) kristal. Waktu aku minta Chikal untuk dekorasi seperti itu, mereka tidak menyanggupi. Oke deh, tapi aku minta referensi mereka yang ada kristalnya. Dikasih lihat lah aku foto-foto dekorasi mereka yang ada kristal-kristalan sedikit. Ya udah kupilih salah satu. Jadi standing lamp-nya ada dua macam, berupa lampu taman dan tiang buket yang ada kristal menjuntai di atas. Ternyata, pas hari H, kristal-kristal itu ga ada dan diganti dengan bunga sedap malam... dan menurutku ga banget deh itu tampilannya. Aku berharapnya, kalau ada hal-hal ga terduga seperti ini, mbok ya diinformasikan ke capeng. Tetep mau pakai ini atau ga. Apakah mau diganti atau terima aja. Begitu kan lebih baik dan lebih enak menurutku, daripada ujug-ujug beda pas hari H. Jujur, kalau Chikal kasih info sebelumnya, aku minta ganti dengan lampu taman semuanya aja, biar serempak. Atau sangkar burung, atau lampion. Dan aku lebih legowo nerimanya. Curhat deh jadinya....
bunga sedap malam itu harusnya kristal...hiks!!!
c. Pelaminan
Aku simple aja untuk urusan pelaminan, yang penting gebyok putih!!! dan Chikal memenuhi itu. Cuma satu yang agak mengganggu di pelaminanku waktu itu. Penataan karpet dan kabel di pelaminan kurang rapi jadi bisa bikin orang kesandung. Suamiku waktu di pelaminan sempet kesandung. Alhamdulillah masih bisa menyeimbangkan diri jadi ga jatuh dan beberapa tamu juga ada yang kesandung. Hal kecil seperti ini bisa dijadikan perhatian supaya lebih baik lagi. Selebihnya, aku suka pelaminanku :)

d. Buffet
Aku pesan supaya ada pohon maple di salah satu buffet. Tapi Chikal ga punya. Punyanya pohon sakura itu pun kecil. Jujur, aku nyesel pakai pohon sakuranya karena bener-bener kecil dan bunganya sedikit. Aku ga sempat lihat contoh pohon sakura di file foto Chikal waktu mondar-mandir ke sana karena mas-masnya waktu itu susah nyarinya. Yo wislah, aku pikir walaupun kecil tapi banyak bunganya. Ternyata seperti ini pohonnya...

Ini pendapatku pribadi aja, pohon sakuranya kurang semarak gitu (aku suka yang semarak-semarak). Mungkin lebih bagus lagi kalo dikasih lampu kelap-kelip di pohon sakuranya atau dikasih lampu di bawahnya untuk mendramatisasi si pohon, biar lebih heboh *halah...

e. Gubukan
Ini adalah detail yang terlewat bagiku. Aku ga ada permintaan khusus, kecuali untuk gubug nasi liwet aku minta nuansa ala jogja. Karena aku lupa ngebahas ini dan ga minta apa-apa, bener-bener ga diapa-apain sama Chikal *lebay... maksudku bener-bener ga ada hiasan bunganya sama sekali
model kain putih stand-nya beda, dua renda-renda, yang tengah lengkung
*tepokjidat

nasi liwet

Untuk dekorasi, aku dapet bonus karpet rose petal dari Chikal. Alhamdulillah....terima kasih Chikal... :)

Keseluruhan dekorasi di Graha Zeni, di hari pernikahanku adalah...
dari arah pelaminan

dari arah pintu masuk

VIP




3. Rias
Aku sempet galau soal riasan wajah, mau tetep pakai paketnya Chikal atau cari ke tempat lain. Aku suka riasan yang sanggar Liza tapi akhirnya aku putuskan tetap pakai Chikal. Tadinya aku mau minta bu Desi sebagai MUA karena model riasannya yang aku suka, ya mirip dengan riasan Sanggar Liza... tapi sayangnya beliau udah dibooked untuk waktu yang sama denganku. Ga mungkin kan aku minta supaya dia membelah diri...aku ngalah aja deh *nrimo banget sih! Dan aku dirias sama bu Sri, pemilik Chikal yang bisa juga ngerias gaya yang kumau.

Pengalaman yang ga akan kulupa di hari pernikahanku berkaitan dengan make up ini. Di siang hari pas hari H, waktu kami mau siap-siap ke Graha Zeni, hujan turun. Deras. Dan kru Chikal kejebak macet dari acara sebelumnya menuju acaraku. Akhirnya, aku terlambat dirias. And you know what, karena urusan dandan ini aku ga menyaksikan langsung acara ijab qobul. Aku dirias di ruang rias dalam gedung sedangkan akad nikah di masjidnya Zeni. Alhasil, aku ga menyaksikan akad nikahku sendiri. hehehehe lucu aja bagiku. Aku masih belum selesai dirias waktu ijab qobul *sesuatu bangeeettt

Aku baru dateng ke masjid pas penandatanganan buku nikah dan dokumen-dokumen lainnya. *ctaaaarrr

Tapi, menurut orang-orang riasanku waktu itu bagus. Aku kelihatan manglingi katanya. *blushing

Setelah akad nikah, aku langsung ke ruang rias lagi untuk persiapan resepsi. Orang-orang pada makan lontong cap gomeh, aku belom makan.... Alhamdulillah, kru Chikal ngambilin buat aku lontong cap gomeh. Perhatian sekali...tau aja aku belom makan. Sambil didandanin, sambil makan. Serasa ratu...fufufu. Oh iya, aku juga minta hand bouquet gratisan dari Chikal dan dipenuhi...

4. Menu
Aku ga bisa review banyak dari makanan ya, karena kan yang makan tamu. Yang aku makan waktu itu lontong cap gomeh. Turun dari pelaminan, rasanya tuh ga napsu makan. Kenyang aja rasanya, ga tau kenapa. Karena sudah lama, aku udah lupa menu apa yang kupesan waktu itu. Aku tulis seingetku aja ya...
1. Poffertjes
2. Dimsum
3. Kambing Guling
4. Sate Ayam
5. Es doger
6. Nasi liwet (tambah biaya)
7. Bakwan malang
8. Menu paket C

Aduuuhhh, maaf ya aku lupa apa aja, udah lama banget soalnya. Intinya, dari paket menu Chikal, aku ga banyak mengubah. Cuma diotak-atik sedikit aja. Alhamdulillah porsinya cukup, dan banyak sisa menu buffet yang bisa dibawa pulang dan dibagi ke panitia. Kalo dari porsi, insyaAllah Chikal cukup ya asal pesan sesuai undangannya. Aku pesan tambahan menu nasi liwet karena takut kurang, ternyata sudah cukup sebenarnya tanpa nasi liwet juga.

5. Dokumentasi
Dokumentasi acara termasuk dalam paket katering alias dari Chikal. Hasilnya menurutku standar, ga wow tapi juga ga jelek. Aku dan suami masih pilih-pilih mau gedein foto yang mana... Untuk dokumentasi ini, Chikal memberikan semua file foto dalam bentuk DVD. Ada 3 DVD. 1 berisi foto-foto, 1 berisi video master, 1 lagi berisi video yang sudah diedit. Kita juga dikasih 2 album foto-foto. Albumnya hard cover. Bentuknya bukan lembaran-lembaran foto yang bisa dicopot/dipindah tapi langsung dicetak di lembaran-lembaran hard cover gitu seperti buku. Dan semua itu dikemas dengan case bermotif kotak-kotak dengan logo Chikal tentunya.

Sekian dulu review dariku. Sampai jumpa lain kesempatan dengan tema berbeda in sya Allah...

Senin, 10 November 2014

Zambega Catering

Assalamu'alaykum wrwb.

Pernah dengar nama katering ini? ZAMBEGA CATERING kurang lebih begitulah namanya.
Aku tahu katering ini karena marketingnya telepon aku waktu aku menyiapkan pernikahanku. Tapi teleponnya udah mepet banget sama hari H dan pastinya aku udah pake Chikal. Karena waktunya udah mepet, aku pikir ga usah dateng ke undangan TF dari marketingnya. Tapi karena dia nawarin TF nya di malam hari aku jadi tertarik datang karena aku belum pernah lihat Graha Zeni di waktu malam padahal acaraku 15 Juni malam. Seperti biasa, datang ke sana secara diam-diam.

Jadilah aku datang ke sana dengan tujuan utama melihat Graha Zeni di malam hari. Dan begitu aku sampai di sana, jujur aku tercengang dengan kondisi Graha Zeni saat itu. Beda banget! Menurutku, Graha Zeni itu kalo ga didandanin tuh terkesan kaku, dingin, plain. Tapi malam itu meriah banget kesannya. Yang perlu aku tekankan, aku ga tahu dekorasi ini dari Zambega atau bukan tapi aku acungi jempol karena mampu mengubah Graha Zeni.

Saudara-saudara, izinkan saya memperlihatkan keadaan Graha Zeni saat itu.
Acara pernikahan waktu itu menggunakan adat Sumatera Utara.
Begitu masuk Graha Zeni, ada kanopi selamat datang yang menyambut tapi ga kufoto dan menurutku lebih istimewa kanopi selamat datang di tempat lain. Kemudian, ada pergola bunga ini.



Dan begitu melewati pergola itu, inilah yang aku dapati




SILAU, men....


Jujur, aku jarang mendapati dekorasi pernikahan seperti ini. Banyak kristal-kristal gitu...


standing lamp
standing lamp juga, burung merpatinya ga asli


standing lamp juga
buffet tamu


VIP Room
VIP Room

LOVELY.... Aku suka banget sama tampilan Graha Zeni malam itu. Tapi sayang, pas aku minta Chikal untuk mendekor acaraku seperti itu, mereka belum bisa memenuhi... hiks :(

Untuk makanan katering Zambega, aku nyobain puding sama zuppa soup. Padahal aku ga suka zuppa soup loh, tapi pas nyoba zuppa soup yang diambil ayahku, aku jadi ikut ambil juga. Enak menurutku walaupun ga habis juga karena kenyang. Dan aku ga ambil menu lain karena aku berusaha supaya berat badanku ga naik menjelang pernikahan (walaupun aslinya aku gemuk tapi jangan sampe tambah gemuk lagi hufh...). Oh iya, puddingnya nyummyyyyyyy.... *slurrppp

Orang tuaku? Mereka juga ga nyobain yang lain. Maunya ngajak pulang terus...

Kembali ke tujuan semula, yaitu melihat kondisi Graha Zeni. Kondisi Graha Zeni di malam hari itu benar-benar gelap. Gedung tempat acaranya sih cukup ya penerangannya. Tapi pas ke luar...


teras Graha Zeni


semakin menjauh
tempat parkir
jalan menuju gedung


Gelap banget kan... hi....

Sekian,
Assalamu'alaykum wrwb

Selasa, 28 Oktober 2014

Chikal Prima Rasa Part One

Assalamu'alaykum...

Pertama kali lihat penampilan Chikal adalah pada saat booking Graha Zeni bersama calon suami (sudah diceritakan di sini). Pada kesempatan ini, ga banyak yang aku coba. Aku cuma coba bakso malang sama sate. Untuk bakso malang, bagiku biasa aja. Kerupuknya berupa pangsit goreng, ga ada isinya. Untuk sate, rasanya enak, empuk, dan potongan dagingnya lumayan besar menurutku.

Di sini, aku jeprat-jepret sedikit dekorasi Chikal. Innnniiii diiiiaaaa (sekaligus memperlihatkan kondisi Graha Zeni di siang hari karena di post ini aku bilang ga punya foto Graha Zeni)

lorong penerima tamu (acara masih belum mulai)

Dua gambar di bawah ini adalah space yang tersisa karena tidak terpakai (di tengah-tengahnya ada lorong penerima tamu)


 Mari semakin masuk ke dalam....
kanopi selamat datang (acara belum mulai)

detail kanopi selamat datang (acara belum mulai)
sepanjang karpet merah (acara hampir selesai)
ada sepeda berkeranjang isi bunga di sebelah kiri tuh....


sepanjang karpet merah (acara hampir selesai)

standing lamp (acara hampir selesai)

standing lamp (acara hampir selesai)
lengkungan ini apa ya namanya??? lupa!! maapin ya... hehehe
(acara hampir selesai)

VIP room (acara hampir selesai)

panggung entertainment (acara hampir selesai)

Buffet I (acara hampir selesai)

Buffet II (acara hampir selesai)
pelaminan (acara hampir selesai)

Untuk penampilan di Graha Zeni ini, aku suka satenya. Calon suamiku waktu itu (sekarang sudah jadi suamiku :) ) bilang temannya pernah juga pakai Chikal untuk acara pernikahan dan dia noted 2 hal, yaitu penyanyinya dan MCnya. Menurutnya, dia kurang sreg dengan 2 hal itu dan itu perlu jadi catatan bagi kami di kemudian hari.

Rabu, 21 Mei 2014

[ BOOKED ]

ASSALAMU'ALAYKUM!!

Harus cepet-cepet posting nih. Udah banyak yang harus ditulis. Posting apa? Progress persiapan pernikahan... Pokoknya fokus ke situ dulu urusannya. Posting yang lainnya, sabar ya...antre dulu...

Setelah seharian keliling cari gedung, terakhir ke Graha Zeni seperti posting di sini, akhirnya kami putuskan untuk pulang! Kami sekeluarga diskusi, kapan mau cari gedung lagi, gedung mana lagi yang mau dicari, atau mau langsung aja booking gedung yang udah disurvey hari itu. Dan, pemenangnya adalah... LANGSUNG BOOKING GEDUNG GRAHA ZENI.

Whaaaattt???? Yupz, Graha Zeni. Tapi, dari posting Graha Zeni yang ini kan tanggal yang dimau ga bisa!! Tanggal 7 dan 8 Juni 2014 udah penuh kata Pak Ucu!! Yes, that's right (sok Inggris). Tapi tanggal 15 Juni 2014 malamnya Graha Zeni masih bisa dibooked... hehehehehe

Aku belom cerita ya... *sengaja dan pura-pura bodoh

Begini, waktu ngobrol sama Pak Ucu lewat teleponnya Pak Jarwo waktu itu, memang tanggal 7 dan 8 Juni udah penuh, baik siang maupun malam. Tapi, kabar lainnya adalah di bulan Juni hanya ada 1 waktu saja yang masih bisa disewa, yaitu tanggal 15 Juni 2014 malam. Sama kan dengan Pegadaian? Kalau dari segi ukuran, Graha Zeni lebih besar. Kalau dari segi harga, dua-duanya sama-sama 10 juta rupiah! Waktu udah mepet, kalau masih mau cari gedung di pekan berikutnya, aduuuhhh.... kok kayanya bakal menghabiskan waktu ya. Belum tentu dapat gedung, nanti malah Graha Zeni keburu diambil orang lagi. Lagi pula, masih banyak yang harus diurus.

Nah, supaya ada koordinasi, pihak laki-laki harus dikasih kabar dong.... Akhirnya, aku laporan mau ambil Graha Zeni. Sudah diputuskan akan ambil Graha Zeni tapi tetap akan menunjukkan ke calon suami seperti apa gedungnya di akhir pekan berikutnya. Monggo, tapi tetep langsung DP. Suka ga suka, ambil Graha Zeni *maksa

Waktu berlalu, bergulir, weekdays dilalui dengan normal, tidak banyak perkembangan persiapan (atau bisa disebut ga ada perkembangan?). Gedung aja belum, mau cari yang lain-lain rasanya jadi malas. Akhirnya, sampailah di akhir pekan, waktunya survey Graha Zeni lagi.

Pas kami ke sana, pas ada acara pernikahan di situ. Jadi bisa sekalian lihat seperti apa gedungnya kalau sudah didandani. Hari itu, katering yang tampil Chikal. Hmmmm, aku pernah baca reviewnya tentang Chikal ini beberapa kali. Nah, baru kali itu aku lihat performanya pertama kali. Nanti insya Allah ada review tentang Chikal di post yang lain.

Begitu sampai di Graha Zeni, aku telepon Pak Jarwo untuk ketemuan. Aku udah punya nomor Pak Jarwo (nomor Pak Ucu juga punya sih....) Begitu ketemu, ngobrol-ngobrol sedikit (yang banyak ngobrol sama Pak Jarwo adalah calon suami, ga tau ngobrolin apa, aku sibuk ga jelas foto2 sana sini). Pak Ucu masih ga ada waktu itu. Yang ada wakilnya, Pak Parmin, bapak yang diingat oleh calon suamiku dengan nama Pak Kumis -_-'"

Aku ga langsung DP saat itu juga. Masih santai.... mampir dulu ke Gramedia untuk santai di Dunkin' Donuts sambil ngobrolin persiapan pernikahan. Baru nanti balik lagi sekitar jam 11 atau 12 untuk nyobain Chikal (kata orang2 di blog, Test Food) dan sekalian DP Zeni.

Pas jam 12, kami balik lagi ke Zeni, dan ternyata makanan gubugnya hampir habis. Kalau aku ga salah ingat di situ ada peking duck (habis), zuppa soup (masih), sate (masih), poffertjes (habis), siomay (habis), kambing guling (habis), es doger (masih), dan buffee. Gubug yang lain aku lupa. Secara udah lama banget, baru sekarang aku posting di sini jadinya seingetnya aja ya...

Sebelum nyobain makanan dari Chikal, kami DP dulu ke Pak Parmin. Rp3.000.000,- DP ku dan harus dilunasi 2 minggu sebelum acara. Siap Pak! Oh iya, untuk akad nikah ada 2 pilihan: akad di dalam gedungnya (depan pelaminan) atau di masjid. Untuk akad di depan pelaminan tambah biaya Rp300.000,- kalau aku ga salah ingat ya...Kalau akad di masjid tambahnya Rp1.000.000,- untuk infak. Awalnya aku pikir akad di dalam gedung aja lah... Tapi, setelah menimban-nimbang akhirnya diputuskan akad di masjid Benteng At-Taqwa Graha Zeni. Kenapa? Karena acaraku malam. Dekorasi dipastikan belum selesai waktu akad dilangsungkan jam 4 sore. Kalau memaksakan akad di dalam gedung, pasti ga akan nyaman. Akan banyak suara-suara berisik petugas dekorasi. Pasti riweuh orang hilir mudik mempersiapkan gedung. Kesimpulannya, kami akan akad nikah di masjid Benteng At-Taqwa, insya Allah.

DP selesai, Pak Parmin mempersilahkan kami untuk mencicipi makanan Chikal. Pas kami masuk lagi ke gedung, ga banyak tamu yang ada. Menurutku, gedungnya terlihat agak kosong. Aku jadi kepikiran, gimana ya acara kami nanti? Apakah akan kosong? Doeeengg... saat cari gedung, aku berpikir mencari gedung yang cukup besar untuk menampung tamu. Aku ga mau tamu-tamuku ga nyaman berdesak-desakan. Tapi setelah lihat kejadian ini aku jadi mikir, bagaimana kalau ternyata nanti malah kosoooonnggg.....siiiiinnngggg...acaraku kan malam dan biasanya kalau acaranya malam, tamu-tamu jadi pikir ulang untuk hadir, apalagi yang rumahnya jauh.... Bismillah, mudah-mudahan ga salah pilih. Mudah-mudahan tamunya banyak yang datang. Amiiiinn...

Setelah urusan dengan Graha Zeni selesai, kami pulang dan di perjalanan pulang, aku menghubungi Pak Saefudin bahwa aku ga jadi sewa Gedung Pegadaian. Maaf ya Pak... dan terima kasih loh Pak. Bapak baik banget... dan you know what??? entah bagaimana ternyata konfirmasiku itu tidak sampai maksudnya. Sebulan setelah aku telepon Pak Saefudin, aku ditelepon oleh Pak Saefudin *nah loh!
Aku ditanya jadi apa ga sewa gedung Pegadaian... waduh,,, berarti konfirmasiku waktu itu ga jelas dong. Dan berarti selama ini mereka menanti-nanti kabar dari aku! Masya Allah, jangan-jangan ada capeng lain yang mau sewa tapi terhalang karena nunggu kabar dari aku. Mudah-mudahan nggak...

Graha Zeni

Assalamu'alaykum...

Entah yah, untuk cari gedung tuh aku ga deg-degan. Tapi setelah lihat kenyataan lumayan susah juga cari gedung apalagi 2 incaran tuh berpotensi tidak didapatkan, aku jadi mulai berpikir mau bagaimana lagi.

Kontak Graha Marinir sudah ada, tapi ga mungkin kami hubungi hari Minggu itu juga karena kurang sopan kalau dipikir-pikir. Masa' orang lagi libur dihubungi begitu aja. Jangan-jangan malah mutung lagi nanti. Aku sih maunya muter-muter tempat lain, tapi lihat ibuku udah kelelahan (walaupun dia bilang ga cape' sama sekali) aduuuuhhhh hati tuh rasanya gimanaaaa gitu. Yo wis lah, pikirku. Akhirnya kami putuskan untuk pulang.

Di perjalanan, kami ngobrol-ngobrol mau cari kemana lagi kira-kira di kesempatan berikutnya. Atau mau langsung ambil Gedung Pegadaian aja? Kalau dipikir-pikir kayanya lebih aman ambil Pegadaian, daripada cari-cari lagi waktunya udah sedikit. Masih banyak yang mau diurus.

Setelah beberapa saat, sepupuku inget rekomendasi dari ibu yang di Depsos (nuwun sewu ya bu, kulo mboten ngerti nama panjenengan) tentang Graha Seni yang disebut si ibu. Ma, ini yang terakhir untuk hari ini. Maaf ya ma....kuatin sedikiiiiitttt lagi ya....

Yah, coba aja siapa tahu cocok. Gedung ini aku ga tahu reviewnya di internet. Tapi coba aja lah, namanya juga kepepepepepepet. Kami ke daerah Matraman mencari Gedung Seni. Kebingunganlah kami semua satu mobil Avanza. Manaaaaaaaa ini yang namanya Gedung Seni????  Masa 10 mata ga ada yang lihat sama sekali!! Daripada sesat, mending tanya orang yang ada di sekitar situ. Dan terpilihlah penjual minuman pinggir jalan. Yang turun untuk nanya adalah kakak sepupu iparku. Ayo Mas Ramto!! semangat, kamu bisa! *adek sepupu kurang sopan (lah, aku kan sopir, jaga mobil wekekeekke)

Kalau lihat dari gesture (halaaahh) abang penjualnya sih roman-romannya gedungnya udah kelewatan. Dan ternyata benar!!! Gedungnya sudah kami lewati. Makin bingunglah aku. Bagaimana mungkin kami semua berlima, 10 mata, 5 otak, 10 tangan, 10 kaki ga ada yang sadar sama Gedung Seni! Wah, kalau udah kelewatan, harus putar balik lagi dong. Jauuuuuuuuuuhhhhhh kan puter baliknya kalau Matraman.... dan sebagai warga negara yang baik, kami (khususnya aku sebagai sopir) setir mundur aja mobilnya. Ga jauh kok katanya... *kata si abang penjual minuman
hehehehehe

Dan jeng jeng jeng kami terarah ke sebuah tempat bernama Direktorat Zeni Angkatan Darat. Jeedddeeeeennnnggg!!! Oalah...ternyata Zeni toh. Pusing pusing nyari Seni ga tahunya Zeni. Ternyata si ibu pelafalan Z nya sama dengan pelafalan S. Baiklah. Bismillah, kami masuk.

Masuk ke dalam, kesanku adalah lingkungannya adem, banyak pohon, serba hijau pokoknya. Cat juga warna hijau. Otomatis, namanya juga TNI AD, warnanya kan hijau. Ada yang berbeda di sini:
1. Mobil kami ga melintas di depan pos jaga. Kenapa? Lah wong, jalannya aja dikasih penghalang supaya ga lewat depan pos jaga! Kami diarahkan lewat jalan konblok kecil (jalannya bukan dari aspal). Bentuk jalannya melengkung di sebelah kanan kalau dari arah masuk. Jalan ini langsung mengarah ke dalam, tanpa melewati pos jaga. Jadi, dengan kata lain, kami masuk tanpa lapor diri seperti di Graha Marinir.

2. Satu yang berbeda, di sini keamanan ga begitu ketat seperti di Graha Marinir. Ga ketatnya bukan yang gimana-gimana ya... Di sini tetap ada prajurit jaga bawa senapan berdiri lama sama seperti di Graha Marinir. Bedanya, kalau di Graha Marinir kami harus lapor diri ke pos jaga dan meninggalkan KTP tapi di sini kami sama sekali ga diarahkan untuk melakukan hal yang sama. Posnya sih tetap ada, tapi ya itu tadi, kami ga perlu meninggalkan tanda pengenal atau mengisi buku tamu. Sampai-sampai kami bingung sendiri. Beneran ini ga perlu lapor? Nanti salah lagi, dianggapnya ga taat peraturan atau ga sopan. Tapi, mereka cuek-cuek aja melihat mobil kami ngeloyor masuk begitu aja. Saking bingungnya, sepupu iparku sampe turun mobil nanyain perlu isi buku tamu apa nggak! Dan ternyata jawabannya, ga perlu. Masuk dan parkir aja.... *tepok jidat

Pas kami datang, sepiiiiii sekali. Kenapa? Alasannya sama seperti Graha Marinir, semalam baru dipakai untuk acara internal merayakan Wafat Isa Al-Masih. Setelah masuk, kami pilih parkir di tanah terbuka depan kantin seberang Graha Zeni. Kenapa? Karena di situ ada pohon, biar mobilnya diparkir di tempat adem. Daripada di lapangan... panaaaaasss...kasihan mobilnya.

Coba-coba tanya ke petugas bisa hubungi siapa, kami diminta untuk mencari Pak Jarwo. Coba ke kantin kata petugasnya. Tanya ke kantin, kami disuruh langsung masuk aja ke Graha Zeninya. Pak Jarwo ada di situ. Pas! Pas ketemu orangnya, pas ada di gedungnya, pas sekalian lihat dalamnya. Kalau menurutku Graha Zeni ini sedikit reviewnya. Tapi kalau mau tahu gambarnya sih ada di mbah.

Pas lihat ke dalam gedung, cukup mencengangkan. Bentuknya memanjang, beda dengan gedung lain yang biasanya kotak persegi. Graha Zeni bentuknya persegi panjaaaaaanngggg.... 1.000 tamu? Kalau yang ini, aku yakin muat.

Clingak-clinguk ke dalam, ga kelihatan ada orang tapi tiba-tiba ada suara dari dalam gedung. Itulah Pak Jarwo! Dia ada di ruang kendali. Ngobrol-ngobrol harga Graha Zeni sama dengan gedung Pegadaian, yaitu Rp10.000.000,- Well, kalau dari sisi ukuran, mending Graha Zeni kalau menurutku. Tapi eh tetapi teteuuuup harus tanya dulu bisa ga disewa tanggal 7 atau 8 Juni 2014.

Nah, ternyata Pak Jarwo ini bukan marketingnya Graha Zeni. Yang berwenang tuh Pak Ucu. Karena hari itu libur, jadi tetap harus menghubungi Pak Ucu di hari kerja. Yaaaahhh, sami mawon dengan Graha Zeni... Dan dengan baik hatinya, Pak Jarwo menawarkan untuk menelepon Pak Ucu untuk memastikan tanggal, pake teleponnya Pak Jarwo lagi. Alhamdulillah....

Begitu ngomong sama Pak Ucu lewat telepon, udah deh ga usah pake basa-basi (udah keburu capek muter2..), aku langsung tanya Graha Zeni bisa aku sewa ga di tanggal yang aku mau. Dan udah ketebak kan jawabannya??? Tanggal 7 dan 8 Juni udah penuh mbaaakkk....Toeeeennggg!!!!

Waktu itu Pak Ucu lagi di rumah sakit, 2 anaknya dirawat di rumah sakit jadi ga bisa ngobrol lama-lama. Semoga anaknya cepat sembuh ya Pak...

Pak Ucu, kami pamit pulang. Terima kasih teleponnya...

Saya lupa foto Graha Zeni, tapi udah ada kok gambar Graha Zeni kalau cari di mbah