Assalamu'alaykum warohmatullahi wa barokatuh
Baru-baru ini saya mendapat pengalaman baru. Terkait transaksi uang.
Awal ceritanya adalah ketika saya dan suami dalam perjalanan pulang dari kantor. Kami mampir ke Farmers Market untuk membeli beberapa kebutuhan rumah. Sekalian lewat ceritanya karena pasti kami lewat FM kalo lagi pulang.
Beberapa kali kami pernah ke situ, kadang-kadang aja (kalau sering ga mampu, Bu). Dan biasanya saya selalu bayar dengan uang tunai. Tapi, pas hari itu, 25 Mei 2015 pas banget uang di dompet ga cukup...keki dong, masa ga jadi beli padahal udah sampe di kasir. Ke ATM? Repot... Tapi tenang saja, sekarang kan lagi zaman kartu. Semua pakai kartu. Dan ATM adalah kartu pamungkas saya. Debit sajalah... Kartu kredit? Saya tak punya dan belum berminat punya.
Lanjut punya cerita, kartu yang saya keluarkan waktu itu adalah kartu BRI. Digeseklah oleh kasirnya. Proses proses proses, kemudian kasir bilang kalau transaksi gagal. Ya sudah, ganti kartu jadinya. Kemudian saya keluarkan kartu ATM BSM. Jumlah belanja saya waktu itu Rp273.902. Gaya banget ya belanja segitu pake acara gesek kartu wekekekeke. Untung masih ada saldo segitu di rekening di akhir bulan yang cekak. Alhamdulillah transaksi terbaca berhasil. Pulang deh ke rumah dengan tenang.
Tapi semua berubah ketika negara api menyerang....
Saya bersyukur punya kebiasaan mencetak saldo terakhir buku tabungan setiap awal bulan alias pas gajian. Ketika cetak buku tabungan BRI, saya lihat saldo saya terpotong sebesar Rp273.902 sedangkan di bulan Mei, saya ga lakukan transaksi sebesar itu, kecuali untuk belanja di FM. Saya coba cek struk belanja di FM dan benar nilainya segitu.
Wah, saya mulai berpikir bagaimana caranya mengembalikan uang yang terdebit dari tabungan BRI saya. Saya mulai melanglang buana dengan bayangan saya protes ke FM. Kata-kata apa yang harus saya ucapkan. Siapa yang harus saya complain. Wah pokoknya seru lah imajinasi saya.
Tapi, harus ingat juga, hadapi semua dengan kepala dingin. Malu dong kalo ujug-ujug langsung protes, eh ternyata kita yang salah paham. Jadi, saya putuskan untuk memperjelas dulu bahwa saya memang dobel bayar. Akhirnya, saya ke BSM untuk cetak buku tabungan dan rekening koran. Supaya benar-benar yakin angka-angka itu memang mendebit di rekening BSM saya. Tapi butuh perjuangan banget antre di sini. Banyak nasabah yang mau mengurus pelunasan biaya haji di CS. Dilalahnya, cetak rekening koran juga di CS. Antrelah saya.... #fiuh
Setelah nunggu lumayan lama, sekitar 1,5 jam, akhirnya saya dilayani. Awalnya saya minta rekening koran dicetak dulu tanpa menceritakan masalah yang saya hadapi. Kan mau lihat dulu, di tanggal yang sama ada transaksi sebesar nilai yang sama juga dengan BRI. Setelah benar adanya, akhirnya saya baru cerita ke CS BSM apa yang telah terjadi malam itu di FM.
Alhamdulillah, CSnya mau bantu. Kemungkinan yang terjadi waktu di FM adalah transaksi kartu BRI saya time out. Jangan tanya apa maksudnya ya. Saya ga ngerti. Kemudian, saya diminta untuk mengisi formulir pengaduan saat itu juga, 05 Juni 2015.
Setelah itu, saya diminta juga melaporkan ke BRI tentang kejadian ini. Nanti supaya BSM bisa cross check dengan BRI intinya. Saya dijanjikan waktu beberapa hari (berapa hari tepatnya saya lupa, kurang lebih 7-10 hari kalau ga salah). Dari sana saya sudah tenang. CS BSM bilang, saya ga perlu ke FM. Alhamdulillah, ga jadi malu ngomel-ngomel di tempat belanja. Karena saya lapor ke BSM pas hari Jum'at dan laporan saya baru kelar jam 3 sore, saya jadi memutuskan ke BRI hari Senin saja. Lumayan capek rasanya.
-hari Sabtu dan Minggu dilalui dengan bahagia bersama suami tercinta-
Tiba di hari Senin, 08 Juni 2015, sekitar jam 9 pagi saya ke BRI. Langkahnya sama, saya minta cetak rekening koran ke CS (buku tabungan sudah saya cetak awal bulan). Setelah saya mendapat rekening koran dan Rp273.902 itu leyeh-leyeh di sana, saya ceritakan apa yang terjadi. Saya juga disodorkan formulir pengaduan. Intinya, langkah-langkahnya sama saja dengan sewaktu saya di BSM. Saya dijanjikan waktu proses selama 21 hari yang kalau hari yang dimaksud adalah hari kerja, itu artinya pengaduan saya diproses selama 1 bulan sodara.... 2x dari BSM. Agak kaget saya dengar lamanya waktu yang dibutuhkan. Oh iya, cetak rekening koran di BRI dikenakan biaya Rp5.000 sedangkan di BSM gratis. Ya sudah, saya pulang saja. Tinggal tunggu hasil kerja mereka. Selesai.
Kenapa saya mau uang itu kembali? Nilai uangnya mungkin ga sampai berjuta-juta tapi bagi saya nilai segitu lumayan. Bisa digunakan untuk keperluan yang lain. Setidaknya, saya bisa mendapatkan 2x barang belanjaan saya waktu itu.
Tunggu punya tunggu, tanggal 19 Juni 2015, saya mendapat SMS dari BRI yang berbunyi:
"Yth. Nasabah BRI kami informasikan pengaduan Bp/Ibu terhadap transaksi yg gagal telah diselesaikan, & uang telah dikembalikan ke rekening Bp/Ibu. Terimakasih"
Alhamdulillah.... rasanya lega deh dapat SMS itu. Eits, jangan senang dulu, masih ada satu langkah lagi yang harus saya lakukan. Apa itu? Mencetak buku tabungan saya kembali. Melihat Rp273.902 berada di sisi kredit. Itu baru namanya balance.... hehehehehe
Kamis, 25 Juni 2015, saya ke BRI untuk cek buku tabungan apakah benar sudah dikreditkan kembali. Hasilnya adalah Rp273.902 sudah terkredit kembali. Alhamdulillah.... case closed...
Tulisan ini untuk berbagi pengalaman, semoga bermanfaat....
celoteh hari ini untuk masa depan
Kamis, 25 Juni 2015
Jumat, 19 Juni 2015
SAH
Assalamu'alaykum wrwb...
Maafkan saya yang lama ga muncul. Blogku ga kerawat, pemiliknya sibuk sama urusan lain. Buat yang nyariin saya, ini saya datang lagi. *siapa yang nyariin... eh, ga ada ya? :p
Udah lama banget kayanya ga lanjutin ngepost. Sebelum betul-betul lupa, sebaiknya aku langsung post aja bagaimana pernikahanku. Nyerah deh kalau mau dijelasin rinci bagaimana persiapannya *siapa juga yang nyuruh...
Udah lama banget kayanya ga lanjutin ngepost. Sebelum betul-betul lupa, sebaiknya aku langsung post aja bagaimana pernikahanku. Nyerah deh kalau mau dijelasin rinci bagaimana persiapannya *siapa juga yang nyuruh...
Enaknya mulai dari mana ya....
1. Gedung
Ga usah terlalu banyak direview ya kalo yang ini. Graha Zeni ini tergolong besar menurutku gedungnya. Bedanya dengan gedung lain adalah, dia bentuknya memanjang sedangkan kebanyakan gedung berbentuk persegi atau melebar. Aku bersyukur sekali Allah SWT memudahkan kami mengurus pernikahan ini. Di antara semua calon pengantin riweuh urusan gedung, alhamdulillah kami dimudahkan. Cari gedung hanya butuh 1 hari saja, ga perlu DP dari 1 tahun sebelumnya. Benar-benar bersyukur.... Secara keseluruhan, aku suka Graha Zeni tapi mungkin karena gedung udah lama, menurutku lantainya perlu direnovasi atau dirawat biar lebih kinclong. Menurutku akan kelihatan lebih wow... Atau sekalian lantainya diganti dengan ukuran yang lebih besar ya biar kelihatan lebih greget. *maunya ngatur, peace ah..
2. Dekorasi
Dekorasi aku ambil paketan Chikal. Kru Chikal bisa diajak diskusi masalah dekorasi tapi ya harus melihat kondisi/kemampuan mereka untuk memenuhinya. Aku beberapa kali fiksasi segala sesuatu ke Chikal. Bukan cuma urusan dekorasi, tapi juga urusan menu, kostum, rias, dll. Jujur, aku tetep merasa kurang puas dengan dekorasi di pernikahanku. Dekorasi di pernikahanku ga jelek tapi ini sebagai masukan supaya bisa lebih baik lagi.
See??? ga ada rangkaian bunga di salah satu sisi kanopi. Menurutku kurang gressssss gitu.... dan bunga gantungnya juga beda! Aku cuma berharap bentuk kanopi selamat datangku persis dengan yang aku request tapi kenyataannya beda. Ga tau kenapa...
b. Standing Lamp
Aku terinspirasi dari dekorasi waktu menyusup ke Graha Zeni di post ini. Standing lamp-nya semarak banget karena ada lampu-lampu (seakan-akan) kristal. Waktu aku minta Chikal untuk dekorasi seperti itu, mereka tidak menyanggupi. Oke deh, tapi aku minta referensi mereka yang ada kristalnya. Dikasih lihat lah aku foto-foto dekorasi mereka yang ada kristal-kristalan sedikit. Ya udah kupilih salah satu. Jadi standing lamp-nya ada dua macam, berupa lampu taman dan tiang buket yang ada kristal menjuntai di atas. Ternyata, pas hari H, kristal-kristal itu ga ada dan diganti dengan bunga sedap malam... dan menurutku ga banget deh itu tampilannya. Aku berharapnya, kalau ada hal-hal ga terduga seperti ini, mbok ya diinformasikan ke capeng. Tetep mau pakai ini atau ga. Apakah mau diganti atau terima aja. Begitu kan lebih baik dan lebih enak menurutku, daripada ujug-ujug beda pas hari H. Jujur, kalau Chikal kasih info sebelumnya, aku minta ganti dengan lampu taman semuanya aja, biar serempak. Atau sangkar burung, atau lampion. Dan aku lebih legowo nerimanya. Curhat deh jadinya....
c. Pelaminan
Aku simple aja untuk urusan pelaminan, yang penting gebyok putih!!! dan Chikal memenuhi itu. Cuma satu yang agak mengganggu di pelaminanku waktu itu. Penataan karpet dan kabel di pelaminan kurang rapi jadi bisa bikin orang kesandung. Suamiku waktu di pelaminan sempet kesandung. Alhamdulillah masih bisa menyeimbangkan diri jadi ga jatuh dan beberapa tamu juga ada yang kesandung. Hal kecil seperti ini bisa dijadikan perhatian supaya lebih baik lagi. Selebihnya, aku suka pelaminanku :)
d. Buffet
Aku pesan supaya ada pohon maple di salah satu buffet. Tapi Chikal ga punya. Punyanya pohon sakura itu pun kecil. Jujur, aku nyesel pakai pohon sakuranya karena bener-bener kecil dan bunganya sedikit. Aku ga sempat lihat contoh pohon sakura di file foto Chikal waktu mondar-mandir ke sana karena mas-masnya waktu itu susah nyarinya. Yo wislah, aku pikir walaupun kecil tapi banyak bunganya. Ternyata seperti ini pohonnya...
Ini pendapatku pribadi aja, pohon sakuranya kurang semarak gitu (aku suka yang semarak-semarak). Mungkin lebih bagus lagi kalo dikasih lampu kelap-kelip di pohon sakuranya atau dikasih lampu di bawahnya untuk mendramatisasi si pohon, biar lebih heboh *halah...
e. Gubukan
Ini adalah detail yang terlewat bagiku. Aku ga ada permintaan khusus, kecuali untuk gubug nasi liwet aku minta nuansa ala jogja. Karena aku lupa ngebahas ini dan ga minta apa-apa, bener-bener ga diapa-apain sama Chikal *lebay... maksudku bener-bener ga ada hiasan bunganya sama sekali
Keseluruhan dekorasi di Graha Zeni, di hari pernikahanku adalah...
panjangnya Graha Zeni, love it!!! |
masjid Graha Zeni (Masjid Benteng At-Taqwa) |
2. Dekorasi
Dekorasi aku ambil paketan Chikal. Kru Chikal bisa diajak diskusi masalah dekorasi tapi ya harus melihat kondisi/kemampuan mereka untuk memenuhinya. Aku beberapa kali fiksasi segala sesuatu ke Chikal. Bukan cuma urusan dekorasi, tapi juga urusan menu, kostum, rias, dll. Jujur, aku tetep merasa kurang puas dengan dekorasi di pernikahanku. Dekorasi di pernikahanku ga jelek tapi ini sebagai masukan supaya bisa lebih baik lagi.
a. Dekorasi kanopi selamat datang
Karena undanganku bengkak dari 500 jadi 700, akhirnya aku coba nego ke Chikal untuk bonus-bonus yang bisa kudapat. Aku sih ngerasa ga bawel-bawel amat lah sebagai pelanggan (perasaan loh ya...). Aku sama sekali ga nawar harga ke Chikal. Akhirnya aku coba tawar untuk service yang kumau. Desain kanopi selamat datang yang kumau awalnya seperti ini (sebelumnya aku mohon maaf tidak menampilkan link dari mana aku dapat gambar-gambar referensi karena aku carinya di google jadi maaf ya kalo ada gambar dari blog-blog atau website yang kupajang di sini)
desain yang aku mau, warna menyesuaikan temaku |
dan yang kudapat seperti ini
See??? ga ada rangkaian bunga di salah satu sisi kanopi. Menurutku kurang gressssss gitu.... dan bunga gantungnya juga beda! Aku cuma berharap bentuk kanopi selamat datangku persis dengan yang aku request tapi kenyataannya beda. Ga tau kenapa...
b. Standing Lamp
Aku terinspirasi dari dekorasi waktu menyusup ke Graha Zeni di post ini. Standing lamp-nya semarak banget karena ada lampu-lampu (seakan-akan) kristal. Waktu aku minta Chikal untuk dekorasi seperti itu, mereka tidak menyanggupi. Oke deh, tapi aku minta referensi mereka yang ada kristalnya. Dikasih lihat lah aku foto-foto dekorasi mereka yang ada kristal-kristalan sedikit. Ya udah kupilih salah satu. Jadi standing lamp-nya ada dua macam, berupa lampu taman dan tiang buket yang ada kristal menjuntai di atas. Ternyata, pas hari H, kristal-kristal itu ga ada dan diganti dengan bunga sedap malam... dan menurutku ga banget deh itu tampilannya. Aku berharapnya, kalau ada hal-hal ga terduga seperti ini, mbok ya diinformasikan ke capeng. Tetep mau pakai ini atau ga. Apakah mau diganti atau terima aja. Begitu kan lebih baik dan lebih enak menurutku, daripada ujug-ujug beda pas hari H. Jujur, kalau Chikal kasih info sebelumnya, aku minta ganti dengan lampu taman semuanya aja, biar serempak. Atau sangkar burung, atau lampion. Dan aku lebih legowo nerimanya. Curhat deh jadinya....
bunga sedap malam itu harusnya kristal...hiks!!! |
Aku simple aja untuk urusan pelaminan, yang penting gebyok putih!!! dan Chikal memenuhi itu. Cuma satu yang agak mengganggu di pelaminanku waktu itu. Penataan karpet dan kabel di pelaminan kurang rapi jadi bisa bikin orang kesandung. Suamiku waktu di pelaminan sempet kesandung. Alhamdulillah masih bisa menyeimbangkan diri jadi ga jatuh dan beberapa tamu juga ada yang kesandung. Hal kecil seperti ini bisa dijadikan perhatian supaya lebih baik lagi. Selebihnya, aku suka pelaminanku :)
d. Buffet
Aku pesan supaya ada pohon maple di salah satu buffet. Tapi Chikal ga punya. Punyanya pohon sakura itu pun kecil. Jujur, aku nyesel pakai pohon sakuranya karena bener-bener kecil dan bunganya sedikit. Aku ga sempat lihat contoh pohon sakura di file foto Chikal waktu mondar-mandir ke sana karena mas-masnya waktu itu susah nyarinya. Yo wislah, aku pikir walaupun kecil tapi banyak bunganya. Ternyata seperti ini pohonnya...
Ini pendapatku pribadi aja, pohon sakuranya kurang semarak gitu (aku suka yang semarak-semarak). Mungkin lebih bagus lagi kalo dikasih lampu kelap-kelip di pohon sakuranya atau dikasih lampu di bawahnya untuk mendramatisasi si pohon, biar lebih heboh *halah...
e. Gubukan
Ini adalah detail yang terlewat bagiku. Aku ga ada permintaan khusus, kecuali untuk gubug nasi liwet aku minta nuansa ala jogja. Karena aku lupa ngebahas ini dan ga minta apa-apa, bener-bener ga diapa-apain sama Chikal *lebay... maksudku bener-bener ga ada hiasan bunganya sama sekali
model kain putih stand-nya beda, dua renda-renda, yang tengah lengkung *tepokjidat |
nasi liwet |
Untuk dekorasi, aku dapet bonus karpet rose petal dari Chikal. Alhamdulillah....terima kasih Chikal... :)
Keseluruhan dekorasi di Graha Zeni, di hari pernikahanku adalah...
dari arah pelaminan |
dari arah pintu masuk |
VIP |
3. Rias
Aku sempet galau soal riasan wajah, mau tetep pakai paketnya Chikal atau cari ke tempat lain. Aku suka riasan yang sanggar Liza tapi akhirnya aku putuskan tetap pakai Chikal. Tadinya aku mau minta bu Desi sebagai MUA karena model riasannya yang aku suka, ya mirip dengan riasan Sanggar Liza... tapi sayangnya beliau udah dibooked untuk waktu yang sama denganku. Ga mungkin kan aku minta supaya dia membelah diri...aku ngalah aja deh *nrimo banget sih! Dan aku dirias sama bu Sri, pemilik Chikal yang bisa juga ngerias gaya yang kumau.
Pengalaman yang ga akan kulupa di hari pernikahanku berkaitan dengan make up ini. Di siang hari pas hari H, waktu kami mau siap-siap ke Graha Zeni, hujan turun. Deras. Dan kru Chikal kejebak macet dari acara sebelumnya menuju acaraku. Akhirnya, aku terlambat dirias. And you know what, karena urusan dandan ini aku ga menyaksikan langsung acara ijab qobul. Aku dirias di ruang rias dalam gedung sedangkan akad nikah di masjidnya Zeni. Alhasil, aku ga menyaksikan akad nikahku sendiri. hehehehe lucu aja bagiku. Aku masih belum selesai dirias waktu ijab qobul *sesuatu bangeeettt
Aku baru dateng ke masjid pas penandatanganan buku nikah dan dokumen-dokumen lainnya. *ctaaaarrr
Tapi, menurut orang-orang riasanku waktu itu bagus. Aku kelihatan manglingi katanya. *blushing
Setelah akad nikah, aku langsung ke ruang rias lagi untuk persiapan resepsi. Orang-orang pada makan lontong cap gomeh, aku belom makan.... Alhamdulillah, kru Chikal ngambilin buat aku lontong cap gomeh. Perhatian sekali...tau aja aku belom makan. Sambil didandanin, sambil makan. Serasa ratu...fufufu. Oh iya, aku juga minta hand bouquet gratisan dari Chikal dan dipenuhi...
4. Menu
Aku ga bisa review banyak dari makanan ya, karena kan yang makan tamu. Yang aku makan waktu itu lontong cap gomeh. Turun dari pelaminan, rasanya tuh ga napsu makan. Kenyang aja rasanya, ga tau kenapa. Karena sudah lama, aku udah lupa menu apa yang kupesan waktu itu. Aku tulis seingetku aja ya...
1. Poffertjes
2. Dimsum
3. Kambing Guling
4. Sate Ayam
5. Es doger
6. Nasi liwet (tambah biaya)
7. Bakwan malang
8. Menu paket C
Aduuuhhh, maaf ya aku lupa apa aja, udah lama banget soalnya. Intinya, dari paket menu Chikal, aku ga banyak mengubah. Cuma diotak-atik sedikit aja. Alhamdulillah porsinya cukup, dan banyak sisa menu buffet yang bisa dibawa pulang dan dibagi ke panitia. Kalo dari porsi, insyaAllah Chikal cukup ya asal pesan sesuai undangannya. Aku pesan tambahan menu nasi liwet karena takut kurang, ternyata sudah cukup sebenarnya tanpa nasi liwet juga.
5. Dokumentasi
Dokumentasi acara termasuk dalam paket katering alias dari Chikal. Hasilnya menurutku standar, ga wow tapi juga ga jelek. Aku dan suami masih pilih-pilih mau gedein foto yang mana... Untuk dokumentasi ini, Chikal memberikan semua file foto dalam bentuk DVD. Ada 3 DVD. 1 berisi foto-foto, 1 berisi video master, 1 lagi berisi video yang sudah diedit. Kita juga dikasih 2 album foto-foto. Albumnya hard cover. Bentuknya bukan lembaran-lembaran foto yang bisa dicopot/dipindah tapi langsung dicetak di lembaran-lembaran hard cover gitu seperti buku. Dan semua itu dikemas dengan case bermotif kotak-kotak dengan logo Chikal tentunya.
Sekian dulu review dariku. Sampai jumpa lain kesempatan dengan tema berbeda in sya Allah...
Setelah akad nikah, aku langsung ke ruang rias lagi untuk persiapan resepsi. Orang-orang pada makan lontong cap gomeh, aku belom makan.... Alhamdulillah, kru Chikal ngambilin buat aku lontong cap gomeh. Perhatian sekali...tau aja aku belom makan. Sambil didandanin, sambil makan. Serasa ratu...fufufu. Oh iya, aku juga minta hand bouquet gratisan dari Chikal dan dipenuhi...
4. Menu
Aku ga bisa review banyak dari makanan ya, karena kan yang makan tamu. Yang aku makan waktu itu lontong cap gomeh. Turun dari pelaminan, rasanya tuh ga napsu makan. Kenyang aja rasanya, ga tau kenapa. Karena sudah lama, aku udah lupa menu apa yang kupesan waktu itu. Aku tulis seingetku aja ya...
1. Poffertjes
2. Dimsum
3. Kambing Guling
4. Sate Ayam
5. Es doger
6. Nasi liwet (tambah biaya)
7. Bakwan malang
8. Menu paket C
Aduuuhhh, maaf ya aku lupa apa aja, udah lama banget soalnya. Intinya, dari paket menu Chikal, aku ga banyak mengubah. Cuma diotak-atik sedikit aja. Alhamdulillah porsinya cukup, dan banyak sisa menu buffet yang bisa dibawa pulang dan dibagi ke panitia. Kalo dari porsi, insyaAllah Chikal cukup ya asal pesan sesuai undangannya. Aku pesan tambahan menu nasi liwet karena takut kurang, ternyata sudah cukup sebenarnya tanpa nasi liwet juga.
5. Dokumentasi
Dokumentasi acara termasuk dalam paket katering alias dari Chikal. Hasilnya menurutku standar, ga wow tapi juga ga jelek. Aku dan suami masih pilih-pilih mau gedein foto yang mana... Untuk dokumentasi ini, Chikal memberikan semua file foto dalam bentuk DVD. Ada 3 DVD. 1 berisi foto-foto, 1 berisi video master, 1 lagi berisi video yang sudah diedit. Kita juga dikasih 2 album foto-foto. Albumnya hard cover. Bentuknya bukan lembaran-lembaran foto yang bisa dicopot/dipindah tapi langsung dicetak di lembaran-lembaran hard cover gitu seperti buku. Dan semua itu dikemas dengan case bermotif kotak-kotak dengan logo Chikal tentunya.
Sekian dulu review dariku. Sampai jumpa lain kesempatan dengan tema berbeda in sya Allah...
Jumat, 19 Desember 2014
Woro Woro Ritter Sport
Assalamu'alaykum wrwb..
Karena aku udah buat post tentang cokelat yang berisi kegalauanku dengan cokelat impor, aku coba cari tau beberapa dari mereka dengan menanyakan langsung di websitenya. Sekarang waktunya aku untuk menampilkan jawaban dari Ritter Sport berdasarkan kegalauanku di post ini.
Aku (17 Desember 2014):
Dear Ritter Sport,
I would like to know if your products are suitable for moslems? Do your products contain animal derivatives, especially from pork? Do your products contain alcohol? Is the ingredient of "natural flavouring" alcohol-free and pork-free?
I thank you for your fast answer.
Ritter Sport (17 Desember 2014):
Dear Customer,
thank you very much for your email and for your interest in our products.
Our assortment of milk chocolates can contain low-fat milk powder, whole milk powder, cream powder, whey powder, yogurt powder and/or clarified butter. These milk products are of animal origin (cows). At the moment we use whey powder in our Ritter Sport Butter Biscuit, in our Ritter Sport Caramel and Nuts and in our Chocolate Cube Caramel. The rennet which is needed to produce the whey powder for our Caramel and Nuts and for our Chocolate cube Caramel is of microbial origin. The rennet for the production of the whey powder for our Butter Biscuit is of animal origin.
Sometimes we also use egg products. But we don't use any products of pork origin.
Our varieties Marzipan and Dark Chocolate do not contain either milk products or any other animal products.
The natural flavourings which we use in our chocolate are of plant origin.
If alcohol is added to the chocolate as an ingredient, this will be expressly noted on the packaging.
Varieties with alcohol are, for example, the varieties 100g Rum Raisin Hazelnuts and the Ritter Rum Crispy Bar.
If alcohol is used in the chocolate as a flavour carrier substance, the chocolate will have an alcohol content of approximately 0.02% which is very low. In apple juice, for example, an alcohol content of 0.3% is allowed (almost 25 times as much).
In the attachement we send you a list of all of our products that don't contain alcohol as an ingredient or as a flavour carrier substance. But please be informed, that not all of these products are available in Indonesia.
The following products are certified Halal:
Alpine Milk Chocolate
Dark Whole Hazelnuts
Fine Extra Dark Chocolate 73%
Fine Milk Chocolate
Strawberry Yogurt
Espresso
Whole Almonds
Dark Chocolate
Yogurt
Cocoa Mousse
Butter Biscuit
Coconut
Marzipan
Praline
Peppermint
Choco Duo
Raisins & Nuts
Vanilla Mousse
Whole Hazelnuts
Alpine Milk Chocolate
Biscuits & Nuts
Mini: Hazelnuts, Yogurt, Butter Biscuit, Marzipan, Praline
Chocolate Cube: Praline, Caramel, Cocoa Brittle, Yogurt
Kind regards,
Alfred Ritter GmbH & Co. KG
i.A. Melissa Michl
Quality management
Food Law + Consumer Service
Tel +49 7157/97-210
Fax +49 7157/97-233
E-Mail: VS_LMR@ritter-sport.de
Internet: http://www.ritter-sport.de
Ritter Sport juga melampirkan daftar produknya yang punya sertifikat halal dalam bentuk PDF. Karena aku ga tau cara melampirkannya ke blog, bagi yang mau lihat lampirannya, sila isi komentar. In sya Allah aku kirimin lewat email.
Jujur, aku merasa gimanaaaa gitu dengan jawaban Ritter Sport kalo dia punya sertifikat halal untuk beberapa produknya. Lindt aja mengakui kalo dia ga punya sertifikat halal. Ritter Sport punya....
Tapi aku tetep ga percaya begitu aja. Langsung kubales lagi emailnya:
Aku (18 Desember 2014):
Dear Ritter Sport,
Ritter Sport (18 Desember 2014):
Dear Customer,
thank you for your inquiry.
We are happy to inform you, that our products were certified by HALAL CONTROL (EU).
We hope that we were able to help you with this information
Kind regards,
Alfred Ritter GmbH & Co. KG
i.A. Melissa Michl
Quality management
Food Law + Consumer Service
Tel +49 7157/97-210
Fax +49 7157/97-233
E-Mail: VS_LMR@ritter-sport.de
Internet: http://www.ritter-sport.de
Masih penasaran, aku coba cari tau tentang HALAL CONTROL (EU) dan aku menemukan bahwa memang ada logonya Ritter Sport di websitenya. Cekidot hir!
Alhamdulillah, berarti waktu makan Ritter Sport dulu itu, ternyata memang boleh.... Sekarang bisa deh tenang makannya.
Karena aku udah buat post tentang cokelat yang berisi kegalauanku dengan cokelat impor, aku coba cari tau beberapa dari mereka dengan menanyakan langsung di websitenya. Sekarang waktunya aku untuk menampilkan jawaban dari Ritter Sport berdasarkan kegalauanku di post ini.
Aku (17 Desember 2014):
Dear Ritter Sport,
I would like to know if your products are suitable for moslems? Do your products contain animal derivatives, especially from pork? Do your products contain alcohol? Is the ingredient of "natural flavouring" alcohol-free and pork-free?
I thank you for your fast answer.
Ritter Sport (17 Desember 2014):
Dear Customer,
thank you very much for your email and for your interest in our products.
Our assortment of milk chocolates can contain low-fat milk powder, whole milk powder, cream powder, whey powder, yogurt powder and/or clarified butter. These milk products are of animal origin (cows). At the moment we use whey powder in our Ritter Sport Butter Biscuit, in our Ritter Sport Caramel and Nuts and in our Chocolate Cube Caramel. The rennet which is needed to produce the whey powder for our Caramel and Nuts and for our Chocolate cube Caramel is of microbial origin. The rennet for the production of the whey powder for our Butter Biscuit is of animal origin.
Sometimes we also use egg products. But we don't use any products of pork origin.
Our varieties Marzipan and Dark Chocolate do not contain either milk products or any other animal products.
The natural flavourings which we use in our chocolate are of plant origin.
If alcohol is added to the chocolate as an ingredient, this will be expressly noted on the packaging.
Varieties with alcohol are, for example, the varieties 100g Rum Raisin Hazelnuts and the Ritter Rum Crispy Bar.
If alcohol is used in the chocolate as a flavour carrier substance, the chocolate will have an alcohol content of approximately 0.02% which is very low. In apple juice, for example, an alcohol content of 0.3% is allowed (almost 25 times as much).
In the attachement we send you a list of all of our products that don't contain alcohol as an ingredient or as a flavour carrier substance. But please be informed, that not all of these products are available in Indonesia.
The following products are certified Halal:
Alpine Milk Chocolate
Dark Whole Hazelnuts
Fine Extra Dark Chocolate 73%
Fine Milk Chocolate
Strawberry Yogurt
Espresso
Whole Almonds
Dark Chocolate
Yogurt
Cocoa Mousse
Butter Biscuit
Coconut
Marzipan
Praline
Peppermint
Choco Duo
Raisins & Nuts
Vanilla Mousse
Whole Hazelnuts
Alpine Milk Chocolate
Biscuits & Nuts
Mini: Hazelnuts, Yogurt, Butter Biscuit, Marzipan, Praline
Chocolate Cube: Praline, Caramel, Cocoa Brittle, Yogurt
Kind regards,
Alfred Ritter GmbH & Co. KG
i.A. Melissa Michl
Quality management
Food Law + Consumer Service
Tel +49 7157/97-210
Fax +49 7157/97-233
E-Mail: VS_LMR@ritter-sport.de
Internet: http://www.ritter-sport.de
Ritter Sport juga melampirkan daftar produknya yang punya sertifikat halal dalam bentuk PDF. Karena aku ga tau cara melampirkannya ke blog, bagi yang mau lihat lampirannya, sila isi komentar. In sya Allah aku kirimin lewat email.
Jujur, aku merasa gimanaaaa gitu dengan jawaban Ritter Sport kalo dia punya sertifikat halal untuk beberapa produknya. Lindt aja mengakui kalo dia ga punya sertifikat halal. Ritter Sport punya....
Tapi aku tetep ga percaya begitu aja. Langsung kubales lagi emailnya:
Aku (18 Desember 2014):
Dear Ritter Sport,
I am glad for your fast response and I am impressed a lot of your products are halal certified. What organization did give you this certification?
Thank you so much.
Sincerely yours,
Lulu
Ritter Sport (18 Desember 2014):
Dear Customer,
thank you for your inquiry.
We are happy to inform you, that our products were certified by HALAL CONTROL (EU).
We hope that we were able to help you with this information
Kind regards,
Alfred Ritter GmbH & Co. KG
i.A. Melissa Michl
Quality management
Food Law + Consumer Service
Tel +49 7157/97-210
Fax +49 7157/97-233
E-Mail: VS_LMR@ritter-sport.de
Internet: http://www.ritter-sport.de
Masih penasaran, aku coba cari tau tentang HALAL CONTROL (EU) dan aku menemukan bahwa memang ada logonya Ritter Sport di websitenya. Cekidot hir!
Alhamdulillah, berarti waktu makan Ritter Sport dulu itu, ternyata memang boleh.... Sekarang bisa deh tenang makannya.
Selasa, 16 Desember 2014
Woro Woro Lindt
Assalamu'alaykum...
Aku ga tau kenapa dan bagaimana aku jadi begitu penasaran dengan dark chocolate impor yang halal untuk dimakan. Mungkinkah aku terobsesi? Ga tau deh...
Oke, karena aku sangat penasaran dengan Lindt, akhirnya aku membulatkan tekad kontak Lindt melalui website mereka di www.lindt.com. Daripada lama-lama, yuk saksikan surat-suratanku dengan Lindt*)
*) Syarat dan ketentuan wajib!
Jangan ketawa ya bacanya karena bahasa inggrisku juga tingkat rata-rata. Ingeeetttt, jangan ngetawain, senyam-senyum juga ga boleh apalagi menghina
Aku (04 Desember 2014):
Dear Lindt & Sprungli,
I am interested in Lindt's Excellence 70% or 85% Cacao but I didn't see halal label there, something that is found easily on any kind products in my country. When I check the ingredients, I see they contain of cocoa mass, fat reduced cocoa, cocoa butter, unrefined cane sugar, natural Bourbon vanilla beans.
I have some questions. Do your products contain any alcohol or animal derivative product especially from pork? Is natural Bourbon vanilla bean from vanilla seeds or made artificially? If it's from vanilla seeds, can you tell me if alcohol is added into the process? Or if it's from vanilla extract, does this extract contain alcohol?
I really appreciate your answer because I am a moslem and I need to know if I am allowed to eat your chocolates. Thank you for your attention.
Lindt (10 Desember 2014):
Aku (11 Desember 2014):
Dear Lindt&Sprungli,
Lindt (16 Desember 2014):
Oke, sekarang aku berencana beli Lindt Excellence... Hari minggu kemarin aku lihat ada Lindt Excellence di Carrefour Bekasi Square. Berarti udah 2 tempat untuk cari Lindt. Satu di Rezeki (Harmoni), satu lagi di Carrefour Bekasi Square (ga tau kalo di Carrefour yang lain, belum lihat).
I hope this help...
Assalamu'alaykum...
;)
Aku ga tau kenapa dan bagaimana aku jadi begitu penasaran dengan dark chocolate impor yang halal untuk dimakan. Mungkinkah aku terobsesi? Ga tau deh...
Oke, karena aku sangat penasaran dengan Lindt, akhirnya aku membulatkan tekad kontak Lindt melalui website mereka di www.lindt.com. Daripada lama-lama, yuk saksikan surat-suratanku dengan Lindt*)
*) Syarat dan ketentuan wajib!
Jangan ketawa ya bacanya karena bahasa inggrisku juga tingkat rata-rata. Ingeeetttt, jangan ngetawain, senyam-senyum juga ga boleh apalagi menghina
Aku (04 Desember 2014):
Dear Lindt & Sprungli,
I am interested in Lindt's Excellence 70% or 85% Cacao but I didn't see halal label there, something that is found easily on any kind products in my country. When I check the ingredients, I see they contain of cocoa mass, fat reduced cocoa, cocoa butter, unrefined cane sugar, natural Bourbon vanilla beans.
I have some questions. Do your products contain any alcohol or animal derivative product especially from pork? Is natural Bourbon vanilla bean from vanilla seeds or made artificially? If it's from vanilla seeds, can you tell me if alcohol is added into the process? Or if it's from vanilla extract, does this extract contain alcohol?
I really appreciate your answer because I am a moslem and I need to know if I am allowed to eat your chocolates. Thank you for your attention.
Lindt (10 Desember 2014):
Aku (11 Desember 2014):
Dear Lindt&Sprungli,
I'm sorry for asking again. Then, which are your products that do not contain alcohol? Could you mention them?
Thank you
Lindt (16 Desember 2014):
Dear,
Thanks for your enquiry. The following items you may consider as do not contain alcohol:
Swiss Classic 100g bar: Milk, dark, white
All Excellence range: 70%, 85%, 90%, 99%
Thank you.
Oke, sekarang aku berencana beli Lindt Excellence... Hari minggu kemarin aku lihat ada Lindt Excellence di Carrefour Bekasi Square. Berarti udah 2 tempat untuk cari Lindt. Satu di Rezeki (Harmoni), satu lagi di Carrefour Bekasi Square (ga tau kalo di Carrefour yang lain, belum lihat).
I hope this help...
Assalamu'alaykum...
;)
Langganan:
Postingan (Atom)