Kamis, 24 April 2014

Dilamar *blushing*

Assalamu'alaykum warohmatullahi wa barokatuh

Tanggal 27 Maret 2014 mendapat kabar bahwa dia dan keluarganya akan silaturahim ke rumahku. Tidak ada bayangan, tidak ada dugaan. Aku kira itu hanya silaturahim biasa, hanya perkenalan kedua keluarga kami. Ya, kedua keluarga kami belum pernah bertemu sebelumnya.
Rencananya dia dan keluarganya akan datang setelah hajatan besar Pemilu 2014. Hari sabtu atau minggu? Belum ditentukan....

8 April 2014 mendapatkan kabar lagi yang lebih spesifik, "hari Minggu", katanya. Dia memberikan berita akan datang bersama keluarganya di hari Minggu tanggal 13 April 2014.

13 April 2014, kami menyiapkan rumah lebih dari biasanya. Akan ada tamu yang datang ke rumah.
Tidak ada yang lain, hanya dua keluarga kami. Itu saja. Mereka sampai di rumah kami di pagi hari sekitar jam 9 atau jam 10.
Mengobrol, bercanda, tertawa hingga siang hari. Makan siang bersama, sholat, dan berbincang santai.
Dan orang tuanya melamar, memintaku kepada kedua orang tuaku. Tanpa seserahan, tanpa foto, tanpa acara resmi, apalagi cincin. Sederhana saja tapi itulah intinya. Dan saya suka kesederhanaan ini. Yang penting kami semua saling ridho satu sama lain.

Kini, tidak ada lagi pria yang boleh melamarku. Janji bersedia menjadi isterinya telah terikat. Kalau orang bilang sebelum janur kuning melambai masih bisa direbut maka sebetulnya adalah ketika seorang wanita dilamar dan dia menerima lamaran itu, maka ikatan telah terbentuk dan tidak bisa diganggu gugat....selama tidak ada hal yang bertentangan atau membahayakan tentunya.

Bismillah... semoga Allah meridhoi kami dan segala hal yang berkaitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar